Gatot Nurmantyo : Indonesia Akan Dianggap Lemah Jika Membayar Tebusan. Inilah yang TNI Akan Lakukan?

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Gatot Nurmantyo
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa jika pemerintah membayar tebusan ke kelompok Abu Sayyaf yang menyandera tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) di Filipina, maka itu dapat menunjukkan Indonesia sebagai negara lemah.

�Saya sangat menentang cara pembayaran tebusan karena cara itu menunjukkan Indonesia bangsa pengecut, seperti sapi perah. Kita jangan mau bayar,� kata Jenderal Gatot di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (1/7).

Panglima TNI menjelaskan bahwa tujuh WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina itu berada di tempat terpisah. Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 200 juta Peso atau sekitar Rp 65 miliar hanya untuk empat orang sandera, sementara tiga lainnya belum bisa dipastikan.

Jenderal Gatot mengatakan bahwa TNI sudah dalam posisi siaga jika sewaktu-waktu diperintahkan menggelar operasi militer untuk membebaskan semua sandera WNI di Filipina. �Kita selalu memperkirakan segala kemungkinan dan menyiapkan opsi-opsinya. Selain perintah Presiden, saya tidak akan lakukan, karena yang punya tanggung jawab Presiden,� ujarnya.

Jenderal Gatot menegaskan bahwa kekuatan TNI untuk melakukan operasi militer tidak boleh diragukan. Menurutnya, TNI selalu memperkirakan semua kemungkinan dan menyiapkan berbagai opsi untuk menyelesaikannya.

Sumber: kompas.com dan vivanews.com


ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Gatot Nurmantyo : Indonesia Akan Dianggap Lemah Jika Membayar Tebusan. Inilah yang TNI Akan Lakukan?"

Posting Komentar